Rabu, 12 Desember 2012

Keagunggan Akhlak Rasulullah

Keagungan Akhlak Rasulullah SAW » Aisyah ra ditanya oleh sahabat-sahabat bagaimana indahnya akhlak Rasulillah SAW? beliau menjawab : akhlak Rasulullah adalah Al-Qur�an. Sebenarnya keagungan Rasulullah SAW ini bukan hanya akhlak saja, tetapi juga ibadah dan muamalahnya. Bagaimana Rasulullah mengatur rumah tangga, berdagang, mengatur Negara dll. merupakan akhlak yang harus kita contoh. Dan tentu kita bisa untuk mencontoh beliau, karena Rasulullah adalah manusia biasa. Beliau sangat senang kalau dipanggil �Abduhu wa rasuuluh (hamba Allah dan RasulNya).

Suatu saat Rasulullah SAW duduk dengan para sahabatnya, di sebelah kanannya ada mertua, Abu Bakar As Shidiq, di sebelah kirinya mertuanya juga, Umar bin Khathob, di sampingnya ada mantunya Ali bin Abi Thalib, di sampingnya lagi ada Ustman bin Affan, mantu beliau, dan sahabat-sahabat besar yang lain. Aisyah di belakang. Tiba-tiba muncullah seorang wanita yang membawa segelas susu, ingin diberikan kepada Rasulullah SAW. Lalu dia mengatakan ; Ya Rasulullah!
sengaja aku peras kambingku lalu aku bawa ke sini, aku berharap engkau sudi meminumnya!. Para sahabat tersenyum, Rasulullah juga tersenyum. Dalam suasana seperti itu Aisyah merasa cemburu, kemudian langsung bangkit masuk ke kamarnya sambil menutup pintu dengan keras. Rasulullah diperlakukan seperti itu di hadapan para sahabat-sahabat besar oleh isteri beliau yang sangat ia cintai. Rasulullloh SAW dengan tersenyum dan hanya mengatakan : �Ibumu sedang cemburu�. Inilah akhlak Rasulillah SAW yang luar biasa. Saya tidak bisa membayangkan kalau saya sebagai khatib seperti ini, kemudian diperlalukan begitu rupa oleh isteri saya sendiri, di hadapan orang banyak. Di mana wibawa saya sebagai seorang ustadz. Kemudian Rasulullah SAW tidak berlama-lama kemudian masuk ke dalam kamar, dan diciumlah kening Aisyah ra. Inilah akhlak Rasulullah SAW dalam membina rumah tangga.

Zaman sekarang banyak timbul keretakan rumah tangga, bukan karena masalah prinsip-prinsip agama seperti tauhid dll, tetapi karena kesalahan komunikasi yang muncul antara suami-isteri. Karena kita tidak kembali kepada akhlak Rasulullah SAW. dan setiap tahun kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Yang seharusnya dengan memperingati hari kelahiranya, kita bisa mencontoh bagaimana akhlak Rasulullah SAW tentang masalah keluarga untuk kita praktekkan dalam kehidupan ruamah tangga kita.

Suatu saat sudah menjadi kebiasaan Nabi Muhammad SAW setelah berperang selalu mengutus utusan, saya nanti akan masuk ke rumahnya Aisyah. Tahu mendapatkan penghormatan, Aisyah memasak masakan kesukaan Rasulullah SAW namanya faluudaaj (bubur gandum) terbuat dari dominadi daging kambing, campur susu, keju, rasa manis. Aisyah karena masih muda dan pengalaman memasak kurang piawai. Sehingga sewaktu memasak, yang seharusnya dia mengambil gula, keliru garam. di saat dia ingin mengambil garam, keliru gula. Apa yang terjadi? faluudaaj yang seharusnya rasa manis, tetapi yang dibuat Aisyah ini menjadi asin yang luarbiasa. Kamudian datanglah Rasulullah SAW, lalu siap merasakan masakan yang dimasak oleh Aisyah yang penuh kesungguhan itu. Begitu mengambil satu sendok, Nabi kaget luar bisa. Kondisi seperti itu diketahui oleh Aisya ra. lalu bertanya: Kenapa dengan engkau ya Rasulullah? Tetapi nabi tidak menggugat, tidak marah, dia malah tersenyum dan mengatakan : Luar biasa masakanmu ya Aisyah, maksudnya luar biasa asinnya, cuma beliau tahan kemudian mengatakan : Di mana kau beli garam ini? Saya beli di tetangga kami, memang kenapa ya Rasulalloh? Rasulullah menjawab : Mulai besok, kamu jangan membeli garam di situ lagi ya, karena garam yang ini terlalu asin. Inilah akhlak Rasulullah SAW yagn begitu indah, begitu mulia dan agungnya. Kemudian dipeluklah Rasulullah SAW, sambil menangis penuh penyesalan, mengatakan : Maaf ya Rasululloh. Alangkah indahnya romantika keluarga Rasulullah SAW. http://subsafan.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

INDAHNYA BERBAGI ILMU Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting